Gelombang Panas

      Paramedis Kewalahan karena Gelombang Panas

      Penelitian tentang dampak signifikan dari gelombang panas pada bertambahnya panggilan paramedis untuk keluhan kardiovaskular.

      Saat suhu naik, permintaan akan layanan medis darurat meningkat. Sebuah studi komprehensif yang dilakukan di kota Würzburg, Jerman menyoroti dampak signifikan gelombang panas pada panggilan paramedis untuk keluhan kardiovaskular. Penelitian, yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Potsdam, mengungkapkan lonjakan lebih dari sepertiga pengiriman ambulan selama kondisi gelombang panas. Wilayah yang paling terkena dampak adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan ruang hijau yang terbatas.

      Studi ini mencakup periode dari 2011 hingga 2019. Memantau secara ketat suhu, tingkat polusi udara, dan panggilan ambulan di seluruh Würzburg. Diterbitkan dalam jurnal Weather, Climate and Society, temuan ini menunjukkan bahwa kualitas udara yang buruk tidak berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan panggilan ambulan. Pengamatan ini mungkin berasal dari keterlambatan manifestasi efek kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara.

      Korelasi Suhu dengan Lonjakan Panggilan Paramedis

      Namun, penelitian tersebut mengungkap korelasi yang mencolok antara suhu hangat dan lonjakan panggilan paramedis untuk keluhan kardiovaskular. Pada hari-hari ketika suhu rata-rata mencapai 30°C, info ini meningkat sebesar 37% yang mengkhawatirkan dibandingkan dengan hari-hari dengan suhu rata-rata 18°C. Permintaan yang meningkat untuk layanan kesehatan bertahan hingga dua hari bahkan setelah kondisi gelombang panas mereda.

      Para peneliti mengidentifikasi pusat kota dan sekitar stasiun kereta di Würzburg sebagai hotspot untuk panggilan darurat terkait panas. Daerah-daerah ini, yang terkenal dengan aktivitasnya yang ramai, kemungkinan besar diperparah oleh efek pulau panas perkotaan. Fenomena tersebut terjadi ketika daerah perkotaan mengalami suhu yang jauh lebih tinggi daripada daerah pedesaan di sekitarnya karena penyerapan dan retensi panas oleh bangunan dan beton.

      Karena frekuensi dan tingkat keparahan gelombang panas terus meningkat, perencana kota dan manajer kesehatan masyarakat harus memperhatikan temuan ini. Memahami kerentanan dan tantangan spesifik yang ditimbulkan oleh pulau panas perkotaan akan sangat penting. Ini membantu mengembangkan strategi yang efektif untuk mengurangi dampak panas ekstrem terhadap kesehatan masyarakat. Seperti menciptakan lebih banyak ruang hijau, menerapkan infrastruktur tahan panas, dan mengadopsi protokol respons gelombang panas. Semuanya dapat berkontribusi untuk membangun ketahanan di kota dan melindungi populasi yang rentan.

      Studi ini berfungsi sebagai peringatan bagi masyarakat untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri menghadapi meningkatnya frekuensi musim panas yang ekstrem. Dengan memasukkan temuan ini ke dalam perencanaan kota dan manajemen kesehatan masyarakat, masyarakat dapat mengambil tindakan proaktif untuk menjaga kesejahteraan penghuninya karena suhu global terus meningkat. Mengatasi risiko kesehatan yang terkait dengan gelombang panas menjadi keharusan untuk menciptakan kota yang tangguh dan layak huni dalam menghadapi perubahan iklim.

      Hi, I’m admin

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *